Senin, 07 Maret 2022

Menulis Di Kala Sakit

                                                                               
Pelatihan menulis:  ke 22
Gelombang            : 23 dan 24
Narasumber          : Suharto, M.Pd.
Moderator              : Dail Ma'ruf

                                                            Menulis Di Kala Sakit

Semenjak petang tadi turunlah gerimis rintik-rintik, menghalau gerah suasana....
Aku masih semangat melangkah melanjutkan perjalanan pelatihan menulis yang ke 22. 
Sore tadi terpampang sudah flayer yang hadir di WAG. Kubaca materi yang akan kuterima malam ini. 
Judul yang sempat membuatku terkesima... "Menulis di Kala Sakit"
Hebat benar... sesuatu yang wow....

Seekor ulat di daun kleresede
Dipatuk oleh Si burung parkit
Hebatlah  Bapak Suharto, M.Pd.
Hasilkan karya di kala sakit

Kegiatan malam ini dibuka dengan doa oleh Moderator, selanjutnya mengenalkan Narasumber malam hari ini dengan memutar Vidio apa yang dialami Narasumber ketika sakit.
Kehadiran narasumber malam ini memperkenalkan diri:
Nama     : Suharto, M.Pd. ( Cing Ato)
Asal        : Jakarta
Guru       : MTSN 5 Jakarta Utara

 Kisah Cing Ato, 

Cing Ato penah menderita Sindrom Guillain-Barre atau biasa dikenal sebagai penyakit GBS. Menurut artikel Helosehat, GBS adalah kondisi langka yang disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang menyerang sistem saraf. Kondisi ini mungkin membuat saraf meradang yang mengakibatkan kelumpuhan atau kelemahan otot jika tidak diobati secepatnya.

Penyakit GBS (sindrom Guillain-Barre) adalah kondisi darurat medis.
  • Sebelum sakit pun sudah punya  1 buku solo.
  • Pada tahun 2016 awal  ikut belajar menulis
  • Pada tahun 2017 ikut intens di Cipanas kenal penerbit
  • Lagi semangat-semangatnya...terkena sakit hingga 1 tahun tak bisa bergerak.
        Selama tiga tahun delapan bulan Cing Ato masih berjuang untuk pulih. 
Beliau yakin Allah tidak akan menguji hambanya di luar batas kemampuannya.
Beliau pun menikmati saja ujian dari Tuhan ini sambil terus menyukuri nikmat lain yang  Tuhan berikan
Dalam buku magnet rezeki, menurut Pak Nasullah,"ujian dan musibah laksana sebuah permen".
Pembungkusnya adalah musibah, tetapi di balik pembungkus itu Allah  sudah sediakan berjuta kenikmatan. 
Yakin hal itu, Cing Ato pun ikhlas  menerima dan banyak bersyukur.
     Dalam kondisi serba keterbatasan, Cing Ato hanya mampu membaca dan menulis dengan gawai/smartphone . Hal ini diawali dari tidak aktifnya saya karena tubuh tidak bisa bergerak selama satu tahun.
Terkadang agak stres juga karena tidak ada yang dikerjakan, hanya melamun seorang diri di kamar. 
Sesekali saya minta televisi dihidupkan. Karena tidak bisa menekan remot televisi tidak pernah ganti channel. Lama-kelamaan boring juga.
        Suara dari gawai istri saya yang tertinggal, mengubah pemikirannya mencoba menyentuh gawai, ternyata bisa tersentuh.. Beliau meminta asisten rumah tangga yang mengambilkan dan meletakkan di atas dada Cing Ato dengan beralaskan bantal. Setelah istri pulang dari mengajar saya bertanya kepada istri dimana  gawai saya. Maklum sudah 1,6 tahun saya tidak melihat gawai. Istri pun langsung mengambilkan gawai. Saya minta dibelikan peket internet dan berganti nomor. Karena nomor yang lama sudah tidak aktif.
    Dari sinilah Cing Ato melacak akun Facebooknya. Butuh waktu tiga hari baru ketemu pasword. 
Mulailah Beliau menulis dan memposting kondisinya. 
Satu pekan menulis timbul dalam pikiran Beliau untuk menuliskan aoa yang sedang dialami.. Akhirnya Beliau  menuliskan mulai dari, 
  • terserang penyakit, 
  • dirawat di rumah sakit, 
  • bagaimana saya menjalani selama di rumah sakit, 
  • peristiwa-peristiwa yang terjadi selama sakit, 
  • tutup tulisan sampai kembali ke Madrasah.
        Beliau menulis sesuai kronologis yang terjadi, jadi secara berurutan. Seperti melihat sinetron berseri. Banyak apresiasi dari sahabat Dumai. 
Tulisan Beliau dinantikan dan ditunggu kehadirannya. 
Pembaca pun Beliau ajak menentukan judul artikel terakhir. 
Banyak yang memberikan judul artikel terakhir. Beliau memilih"Kembali ke Madrasah". 
Berawal dari madrasah lalu ke rumah sakit dan tak pernah kembali selama 18 bulan.
        Ketika dipertengahan jalan ada sahabat sekaligus seorang narasumber yang memberikan ilmu kepada Beliau ketika mengikuti pelatihan dengan  KSGN. Sahabat tersebut menanyakan sedang menulis kisah orang atau kisah sendiri. Karena tokoh utama diganti dengan kata "AKU".
Beliau langsung menghubungi saya lewat vicol. Otomatis beliau melihat kondisi yang sebenarnya. Kurus seperti tengkorak hidup, suara tidak jelas, selang NGT masih menempel di hidung, selang ventilator masih menempel di leher. Beliau terharu dan mencoba melacak tulisan dari awal. Baru seperempat jalan beliau tidak sanggup lagi membacanya.
            Seminggu berselang Om Jay menghubungi Cing Ato lewat vicol. Beliau pun terharu tetapi beliau salut dan mengapresiasi tulisan Cing Ato. Dari sinilah Om Jay mengajak Cing Ato untuk ikutan pelatihan menulis. Cing Ato punn ikut walau terkadang tubuh ini tak mampu mengikuti. Alhamdulillah, karena lewat WhatsApp, materinya bisa saya baca di siang hari. Selanjutnya materi tersebut saya simpan di blog lalu saya jadikan sebuah buku "Belajar Tak Bertepi"
            Dari mengikuti pelatihan menulis gelombang 8, setidaknya memperkaya tulisan Cing Ato, sehingga tulisannya semakin hidup. Semua benda  yang ada disekitar ruang rumah sakit diikut sertakan dan di visualisasikan seperti suatu yang bernyawa.  Om Budiman salah satu narasumber pelatihan ini menyebutnya  dengan istilah CERPENTING (cerita pendek tidak penting). 
Bapak dan ibu bisa baca dan yakinlah  langsung bisa nulis buku cerita.
Buku tersebut berjudul"GBS Menyerangku" kisah nyata seorang guru bergulat dengan penyakit langka dengan menulis. 

Karena menulis setiap hari maka ratusan artikel sudah dimiliki Cing Ato.  Penyimpanan di Facebook dan blogspot. Dari artikel inilah dijadikan buku kedua ketika sakit. Buku itu diberi judul, "Menuju Pribadi Unggul".  Cing Ato berguru dan langsung dibimbing oleh bapak Akbar Zaenudin.  Beliau menyarankan untuk mencoba dikirim ke penerbit mayor, namun Cing Ato tidak bersedia,  Hal ini karena terlalu lama menunggu diterima atau tidaknya.  2/3 tulisan di blog belum dibukukan lagi hingga sekarang. Karena saya menulis bentuk buku yang lain.

Hampir setiap hari Cing Ato menulis, kebetulan masa pandemi covid-19 terjadi.  Hampir dua tahun bekerja dari rumah. Waktu-waktu kosong itulah DImanfaatkan untuk menulis. Cing Ato tidak bisa tidur sebelum mendapatkan ide untuk menulis. Terkadang Cing Ato banyak menerawang sampai dapat ide apa yang besok saya tulis.

Berikut ini daftar buku solo karya Cing Ato:
  1. Mengejar Azan (dua bulan sebelum sakit) 2018
  2. GBS Menyerangku 2020
  3. Menuju Pribadi Unggul2020
  4.  Kompilasi kisah inspiratif 2021
  5.  Belajar tak bertepi 2021
  6.  Aisyeh Menunggu cinta (Roman Betawi)2021
  7.  Menepis kesulitan menulis 2021
  8.  Gadis pemikat (cerpen) 2022
  9. Kado khusus sang bintang (motivasi belajar)2022
  10. Lentera Ramadhan 2022
Buku yang baru proses penulisan : 
  1.  Catatan harian guru blogger madrasah
  2.  Cing Ato Belajar pantun
  3.  Cing Ato Belajar puisi
  4.  Menulis dikala Sakit.


Buku GBS Menyerangku pernah diresensi oleh prof Dr ngainun Naim.
Buku menepis kesulitan diresensi oleh guru dari Kalimantan Barat dan menghantarkannya  menjadi sang juara.
      Selanjutnya Cing Ato berkeinginan untuk fokus ke jurnal ilmiah. 

Alasan Cang Ato Menulis untuk : 
1.  menambah amal ibadah 
    Di saat tak berdaya, Tuhan memberikan berkat yang luar biasa, 
  • kebanjiran teman yang ingin bersahabat
  • Banyak yang konsultasi tentang menulis
  • Dapat panggilan menulis dari adik  di Pusdatin ( gara-gara dia melihat dan membaca tulisan-tulisan saya di medsos)
  • Kedatangan para yuotuber
  • Menjadi narasumber pada pelatihan di KSGN PGRI
  • Mendapatkan penghargaan dari Bang Jafar DKI sebagai "Pahlawan pendidikan" Jakarta.
  • Banyak teman kerja dan teman medsos yang membuat buku., dll
                                                         
2.  kenaikan pangkat
3.  kebanggaan/ motivasi/ inspirasi.
4. mengabadikan ilmu yang dimiliki agar tidak hilang ditelan waktu. 

Cing Ato pun mengembangkan sayap, merambah ke bidang desain cover buku, flayer, layout buku. 
Beliau mengikuti pelatihan desain cover lewat canva secara berbayar. Setidaknya Beliau bisa membuat cover buku sendiri, membantu teman-teman  untuk membuat cover bukunya dengan gratis, 
membantu membuat desain cover buku dan flayer di Penerbit YPTD juga gratis dan siap membantu bapak dan ibu untuk membuatkan cover pada pelatihan ini.Silahkan kirim judul dan sinopsisnya. Cukup dengan gawai melalui aplikasi canva langsung jadi. Kalau mau belajar otodidak silahkan lihat di yuotube saya. Chanel "Suharto MTsN 5 Jakarta" 
Menulis sulit bagi pemula. Tapi Cing Ato tidak diam saja. Cing Ato berusaha untuk tahu rahasia menulis melalui pelatihan menulis.
Cing Ato menanyakan bagaimana memulai dan mengakhiri dalam menulis. 
Jawaban yang diterima: 
1. Tulis apa yang kita bisa dan kuasai
2. Tulis apa yang pernah kita alami dan rasakan.
3. Tulis apa yang ada di sekitar kita.
4. Gunakan bahasa yang sederhana yang terpenting pesan tersampaikan.
5. Dll

        Ketemulah kuncinya. Cing Ato mengawali menulis apa yang pernah saya alami dan rasakan. Jadilah buku memori tentang  menuntut ilmu dari sejak tingkat SD sampai menjadi guru ASN di kementerian agama., "Mengejar Azan",  dan "GBS Menyerangku"
        Akhirnya menulis  yang tadinya terasa sulit setelah mengetahui kuncinya menjadi mudah.
Maka terbitlah "Menepis Kesulitan Menulis". Buku ini cocok untuk penulis pemula. Segera miliki,
Jadi, ketika  kunci menulis itu terpegang  maka  akan mudah berselancar mengarungi bahtera literasi.
                                                                                Kondisi terkini Cang Ato
Sesi Tanya Jawab:
1. yang menguatkan Cang Ato hingga bisa sembuh dan malah kembali mengajar :
  • Saya punya anak yang sedang mondok butuh biaya, jika tidak bangkit kemungkinan besar  kehilangan pekerjaan.
  • Sudah mempersiapkan segalanya untuk peserta didik. Kebetulan saya seorang motivator. 
  • Dengan menulis saya ingin melupakan sakit yang menahun inI
2. Tuna netra 6 tahun lalu. Dan simak materi Cang Ato. mau jadi penulis buku juga, agar mencapai cita-cita:
    akai ilmu dari om Jay.
  • Tulis yang kita bisa dan kuasai
  • Tulis apa yang kita alami dan rasakan
  • Tulis dengan bahasa yang sederhana.
       Coba mulai dengan menulis memor...itu lebih mudah karena bahannya sudah ada.
3. Dari 10 buku yang sudah terbit , yang paling banyak diminati pembaca yaitu Buku GBS Menyerangku sampai      saat ini masih ada yang pesan.
4. Menepis keraguan untuk terbitkan buku solo pertama,  saran Cang Ato...
    Sekarang tidak ada yang sulit untuk menerbitkan buku. Yang terpenting kita sudah punya draf tulisan.                  Cukup   kirim ke penerbit. Bisa kepenerbit mayor atau indie (berbayar)
5. hobi Cang Ato yang kuat pada menulis. Harapan yang ada dalam diri untuk bangsa Indonesia ke                              depannya, agar kegiatan literasi membumi di Nusantara ini. Setidaknya dengan banyak menulis pasti banyak      membaca. Dengan banyak membaca otomatis banyak pengetahuan yang di dapat.
    Bangsa yang besar berawal dari masyarakat yang gemar membaca.
6. Yang perlu dipersispkan jika kita ingin menerbitkan pengalaman hidup yang kita pandang bisa menginspirasi      orang lain, Contoh sederhana, ketika saya sedang memotivasi siswa saya agar belajar yang rajin. Untuk                motivasi dan inspirasi saya akan memberikan contoh bagaimana saya belajar hingga menjadi bintang pelajar     dan masuk ke perguruan tinggi dengan jalur prestasi.
    Atau bisa juga inspirasi dengan ketabahan menghadapi ujian dari Allah.
   Jelasnya ada hal yang pernah kita lakukan. Dan apa yang kita lakukan itu bukan saja bermanfaat untuk diri        tapi untuk orang banyak.
7. Keinginan untuk menulis tentang harapan bangsa kedepan , agar dengan tulisan cing Ato. bisa membuat             semangat para elit bangsa dan generasi muda dalam membangun bangsa:
    
    Dalam buku baik tersurat maupun tersurat  ada arah ke sana. Bagaimana seharusnya kita bersikap untuk diri     sendiri, bekerja, bergaul dengan orang lain. Dan lainnya

8. Sebenarnya fokus tema dari tulisan Bapak, mewujudkan tema tersebut menjadi buku. Karena untuk                      mengumpulkan tema-tema yang berserakan di blog atau Facebook perlu energi juga.
    Saya menulis selalu satu tema. Di blog itu enak sekali. Mudah mengumpulkan tulisan satu tema ada                       Istilah"Label" di label itu kita tulis tema yang kita akan tulis atau di Facebook "#" tagar. Jika kita tekan tagar           maka tulisan satu tema akan mudah dihimpun

   Tips dan triknya dalam menulis, 
    Menulis buku harus punya target. Jika tidak sulit tercapai. Kasih waktu untuk menulis jangan tunggu waktu         kosong 
    Usaha bapak selama sakit untuk melawan godaan marah dan cerewet atau minta dipahami, 
    selama saya sakit banyak dukungan dan suport baik dari keluarga, saudara, tetangga, teman , murid-murid.         Mereka super sekali.
    Wabil khusus istri tercinta yang sangat luar biasa dan anak saya begitu luar biasa. Mereka memberikan                 fasilitas untuk saya. Mendesain kamar seperti rumah sakit dan kantor 
9. Trik dan tips agar pengalaman hidup yang kita tulis, menjadi menarik dan ditunggu oleh pembaca,
  • Banyak membaca karya orang lain. Saya dahulu ketika menulis pertama saya lihat dan baca buku om Jay. Guru berhati cahaya. Saya pelajari gaya tulisannya.
  • Cari diksi-diksi yang indah-indah. 
  • Pembukaan atau prolog yang sedikit puitis
  • Bisa pakai gaya bahasa personifikasi, ironi dll.
  • Selipkan CERPENTING cerita pendek tidak penting sebagai penyedap tulisan.
10.  Memulai tulisan dengan konsentrasi hingga karya beredar di berbagai sudut kota.
        Pertama saya tentukan tema. Contoh misal,  kuliner. Maka  kita  harus menulis tentang kuliner. 
        Susun  daftar isi, andai 40 yang harus kita tulis.
        Kasih waktu untuk menulis setiap hari atau satu Minggu satu judul.
       Nah tinggal hitung sampai berapa bulan jadinya. Itulah target.

        Yang Bapak tuliskan sedangkan secara fisik proses pemulihan
  • menulis apa saja yang saya bisa dan kuasai.
  • Ada buku memor, ada motivasi, ada novel, ada cerpen, ada puisi, ada pantun dan lainnya.
  • Cukup dengan gawai atau smartphone saya menulisnya. Setelah itu saya share ke Facebook dan blogspot. Kalau sudah cukup baru saya copy ke laptop. Lalu diedit. Jadi 
        Strategi yang sederhana untuk mengatasi kala rasa jenuh dan hilang ide itu menghampiri. 
.       Saya lihat yuotube, TikTok, buku. Ada saja ide muncul 
11.  Tetap semangat menulis dalam kondisi sakit, 
        Semakin menulis semakin lupa dengan penyakit . Tetiba sudah sore atau sudah malam.
        Merasakan ada progres yang cukup signifikan.
        Tetapi saya tetap jaga kondisi, jika lelah ya, saya istirahat 

12.  Cing dibalik karya cing, yang bergenre puisi dan cerpen ada kisah nyata yang cing taburkan di dalamnya, 
       Saya awali dengan menulis kisah nyata. Tapi saya samarkan nama dan tempat.  Seperti cerpen "Gadis                   Pengejar Bus" ini kisah mantan pacar 

        Konsep cing dalam memilah menulis fiksi dan non fiksi,  trik dari cing agar suatu karya tersebut hidup
        Puisi. Seperti GBS Menyerangku. Itu saya jadikan judul puisi.
       Rindu " kisah kangen dengan anak-anak. Karena 3 anak saya merantau semua menuntut ilmu. Saya                    berduaan dengan mantan pacar
13. IIde awalnya. Suatu hari saya menjadi wakil kurikulum. Saya berkeinginan menulis buku panduan                         administrasi untuk guru-guru. Sudah hampir selesai saya tulis. Tapi saya kesulitan menis kata-katanya.                 Masih kaku sehingga tulisan itu tidak jadi. 
     Maka itu, saya mencari pelatihan berbayar ya, cukup mahal jutaan

     Saya ingin abadi. Walau jasad hilang ditelan bumi, tapi saya masih punya peninggalan buku yang bisa dibaca       banyak orang. Berharap menjadi amal jariah.

    Dukungan dari semua orang yang kenal dengan saya. Wabil khusus istri tercinta dan anak-anak ku yang             super. Beliau memberikan saya mobil untuk kerja.

14, Yang dikagumi Cing Ato, 
       Berkaitan dengan Agama, tentunya Rasulullah.
       Berkaitan dengan ilmu. Hamka. Beliau seorang ulama tapi pandai menulis bukan saja masalah agama                   tetapi juga sastra. Walau saya belum mempunyai bukunya. Hanya tafsirnya yang saya punya 

Penutup 
Ucapan terimakasih dan menutup dengan kata mutiara,
  1. Menulis saja terus biarkan orang lain yang menilainya.
  2. Jangan menunggu pintar baru menulis. Menulis saja terus nanti juga pintar.
Refleksi

Malam ini saya bisa belajar dari Cang Ato,
  • Berserah diri kepada Tuhan dan selalu bersyukur dalam keadaan apapun
  • Rencana Tuhan itu indah pada waktunya
  • Hidup adalah kesempatan untuk doa dan berkarya
  • Hidup adalah perjuangan
Terimakasih Cing Ato yang sangat hebat dan luar biasa.
Terimalah salam hormatku....

7 komentar:

  1. Berkaca pada Cing Ato yg hebat👍

    BalasHapus
  2. Saya tertarik dengan refleksinya Bu... Hidup itu indah, semua dalam rancangan Tuhan, jika kita mengalami sesuatu yang butuh perjuangan maka kita hanya bisa pasrah pada kehendak-Nya. Mukjizat Tuhan itu nyata.

    BalasHapus
  3. Luar biasa, semoga semangat Cing Ato jadi inspirasi buat kita semua

    BalasHapus
  4. luar biasa pak Suharto, tetap berkarya di kala sakit.

    BalasHapus
  5. Semoga kisahnya memotivasi kita ya bu

    BalasHapus