Pertemuan : 11, Gelombang 23 dan 24
Narasumber : Bapak Sudomo, S.Pt.
Moderator : Helwiyah
"Menulis
Cerita Fiksi"
Pantai gelombang jadilah saksi
Ingin belajar sama Pak Momo
Kiat menulis cerita fiksi
A.
Sesi Pembukaan
Pukul 19.02, Moderator kita Ibu Helwiyah sudah bersemangat menyapa peserta dan memberikan info tentang Narasumber malam hari ini.
Beliau adalah, Bapak Sudomo, S,Pt., dengan
membawakan materi “ Kiat Menulis Cerita Fiksi”.
Perkenalan dari Narasumber malam ini:
- ü Beliau penulis fiksi
- ü Kemungkinan
beliau orang pertama yang menulis resume
Kelas Menulis dalam bentuk fiksi.
ü Tulisan
fiksi beliau dapat dibaca di di www.bianglalakata.wordpress.com dan www.eigendomo.com
- ü Sebagai
Ketua Komunitas Guru Penggerak Kabupaten Lombok Barat.
B.
Sesi Materi
1.
salah
satu aspek yang dinilai dalam Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) adalah Literasi
Teks Fiksi. Dengan belajar menulis fiksi, tentu seorang guru akan lebih mudah
membuat soal latihan AKM bagi murid-muridnya.
2.
Merupakan
cara asyik untuk menyembunyikan dan menyembuhkan luka.
Dengan menulis
fiksi, seorang guru bisa menyuarakan isi hatinya melalui tokoh-tokoh yang
diciptakannya.
3. Cerita
fiksi merupakan media pembelajaran alternatif yang menyenangkan bagi murid
terutama menyangkut pengembangan karakter dan materi pengayaan.
4. Menulis
fiksi bisa menjadi tambahan poin dan koin, terutama jika dikumpulkan menjadi
sebuah buku
- 1.
Komitmen
dan niat kuat untuk belajar menulis fiksi
- 2. Kemauan dan kemampuan melakukan riset.
- 3. Banyak membaca cerita fiksi karya penulis lain.
- 4. Mempelajari KBBI DAN PUEBI agar cerita yang ditulis
sesuai kaidah kebahasaan.
- 5.
Memahami
dasar-dasar menulis cerita fiksi.
Kiat menemukan tema
adalah paling dekat - paling disukai dan kuasai.
2. Premis
yang merupakan ringkasan cerita dalam satu kalimat.
Unsur-unsurnya
terdiri dari karakter, tujuan tokoh, halangan/rintangan, dan resolusi.
3. Alur/plot
yang merupakan struktur rangkaian kejadian dalam cerita.
Terdiri dari
pengenalan cerita, awal konflik, menuju konflik, konflik/klimaks, dan ending.
4. Penokohan
yang merupakan penjelasan selangkah demi selangkah detail karakter dalam
cerita.
Bisa digambarkan
secara langsung, fisik dan perilaku tokoh, lingkungan, tata bahasa tokoh, dan
penggambaran oleh tokoh lain.
5. Latar/setting
yang merupakan penggambaran waktu, tempat, dan suasana.
6. Sudut
pandang yang merupakan cara penulis menempatkan diri.
Penggunaan sudut
pandang dalam menulis cerita fiksi harus konsisten.
Langkah-langkah Menulis Cerita
Fiksi
- Niat untuk memulai dan menyelesaikan cerita fiksi.
- Perbanyak membaca cerita fiksi karya orang lain untuk menambah referensi berupa ide/gagasan/tema, teknik menulis, pemilihan kata, dan gaya penulisan.
- Terkait ide dan genre, pilih genre yang disukai dan kuasai.
4. Outline/kerangka karangan.
- a. Kerangka disusun berdasarkan unsur-unsur pembangun cerita fiksi
- b. Menentukan tema agar pembaca mengerti lingkup cerita fiksi kita
- c. Membuat premis sesuai tema
- d. Menentukan uraian alur/plot berdasarkan unsur-unsurnya
- e. Menentukan penokohan kuat berdasarkan jenis dan teknik penggambaran watak tokoh dengan baik
- f. Menentukan latar/setting dengan menunjukkan sisi eksotis dan detail
- g. Memilih sudut pandang penceritaan yang unik
Membuka cerita dengan baik (dialog, kutipan, kata unik, konflik)
a. Melakukan pengenalan tokoh dan latar dengan baik dengan cara memaparkan secara jelas kepada pembaca
b. Menguatkan sisi konflik internal dan eksternal tokoh
c. Menggunakan pertimbangan logis agar tidak cacat logika dan memperkuat imajinasi
d. Memilih susunan kalimat yang pendek dan jelas
e. Memperkuat tulisan dengan pemilihan kata (diksi)
f. Membuat ending yang baik
Dilakukan setelah selesai menulis;
a. Jangan
menulis sambil mengedit;
b. Memfokuskan
penyuntingan pada kesalahan pengetikan, pemakaian kata baku dan istilah, aturan
penulisan, ejaan, dan logika cerita;
c.
Usahakan
menempatkan diri pada posisi sebagai penyunting agar tega menyunting
tulisan sendiri;
d. Jangan
lupa menyiapkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia (PUEBI).
C. Sesi
Tanya Jawab
1. Kesulitan
membuat cerita fiksi, berhenti ditengah2, dan saya menjadi tidak bisa
meneruskan tulisan .
Ø menguatkan
kembali motivasi dan komitmen diri dalam menyelesaikan tulisan. Kuatkan niat
memulai dan menyelesaikan.
2. yang perlu disiapkan
dalam penulisan cerita fiksi.
Yang perlu disiapkan outline, melakukan riset.
Riset bisa dilakukan melalui literatur terkait atau
wawancara. Tujuannya agar apa yang kita tulis itu sesuai, terutama menyangkut
kedaerahan. Khusus dalam menulis cerita rakyat, bisa saja langsung berkreasi
dengan ide pokok. Tenang saja meskipun sudah banyak ditulis, tetapi setiap
penulis memiliki gaya khasnya. Selain itu, cerita rakyat belum tentu
kebenarannya. Penulis pun bisa melakukan dekonstruksi.
Dalam
penulisan novel jika berdasarkan kehidupan nyata menurut saya perlu meminta
izin. Hal ini selain terkait etika juga menyangkut royalti jika dikomersialkan.
Namun, hal ini tidak mutlak. Bisa saja tanpa izin menggunakan nama jika memang
murni cerita fiksi berdasarkan imajinasi. Cukup sekadar permakluman;
Sudut
pandang akan lebih mudah jika ditentukan dari awal menulis. Hal ini akan
membuat lebih konsisten dalam menggunakannya.
3. Motivasi menulis cerita rakyat
karena memang saya menyukainya. Saat ini di berbagai daerah masih banyak cerita
yang masih berupa lisan. Dengan menjadikannya tulisan, setidaknya cerita
tersebut akan abadi;
Seorang guru penggerak harus memiliki nilai kreatif,
inovatif, mandiri, dan kolaboratif. Solusinya sesuaikan dengan aset yang ada sebagai
kekuatan dan potensi;
Memulai tulisan
untuk menyuarakan isi hati melalui tokoh-tokoh bisa memulai tulisan berupa
kutipan atau dialog tokoh utamanya;
Clue supaya
cepat, tanggap mencari kosa kata yang ada dalam KBBI dan PUEBI agar cerita yang
ditulis sesuai kaidah kebahasaan. Pelajari, pelajari, dan pelajari. Saat
membaca buku fiksi, tandai kata-kata yang tumben Ibu tahu, langsung cari
artinya di KBBI. Ini efektif.
Strategi, Menulis Fiksi bagi pemula karena harus
melakukan riset, lakukan riset yang paling mudah melalui wawancara atau riset
pengalaman pribadi.
4. Jika kita
menuliS resume ini jadi cerita fiksi maka bapak ibu naradumber hebat moderator
juga peserta sebagai tokoh dalam cerita tersebut
https://bianglalakata.wordpress.com/2020/11/18/pahlawan-literasi-harapan-besar-dari-hal-kecil/
5. Genre yang disukai dan tidak disukai,
Genre cerita fiksi banyak, Bu. Ada horor, komedi, roman, dll.
6. Cara membuat
alur cerita dan konflik yang menarik
yaitu dengan
membuat pembaca penasaran dan usahakan tidak cacat logika.
7. Agar cerita
fiksi menarik di hati Pembaca
pilih tema
yang dekat dengan pembaca. Selain itu, menghadirkan konflik cerita yang logis
juga menarik pembaca. Alur runut juga jaminan pembaca betah menyelesaikan
membaca. Apalagi alur yang bikin penasaran dijamin akan menarik hati pembaca.
8. Kelebihan
menulis puisi gelap dan puisi transparan
Masing-masing
punya kelebihan tergantung tingkat kemampuan penulisnya dalam mengeksekusi ide.
Cara menentukan sub bab biar mudah ,
harus berawal dari outline/kerangka.
Subbab dibuat berdasarkan alur.
9. Menjaga
keutuhan cerita bila kita ingin membuat novel. Khan novel ibarat cerita bersambung sampai berepisode-episode.
menghidupkan tokoh di dalam cerita seolah-olah dia
ada disekitar kita bukan rekaan.
10.
Tipsnya, yaitu membuat outline/kerangka cerita
dengan detail. Cara menghidupkan tokoh bisa dilakukan dengan cara mengembangkan
karakter tokoh.
Penggambaran karakter tokoh sebagai mungkin
menggunakan teknik show don't tell. Maksudnya saat tokoh sedang sedih,
jangan hanya menuliskan "Wati
sedang sedih", tetapi tuliskan gambaran kesedihan yang dirasakan oleh
Wati.
11.
Bila ingin menulis cerita fiksi apakah mutlak harus
membaca banyak cerita fiksi karya penulis lain, Iya. Banyak membaca akan
semakin mudah menulis. Penulis yang baik adalah pembaca yang baik. Sementara
pembaca yang baik belum tentu bisa menjadi penulis yang baik.
perbedaan
menulis kreatif dan menulis fiksi
Menulis fiksi
termasuk dalam menulis kreatif.
Perbedaannya menulis kreatif tidak saja menulis fiksi, tetapi juga nonfiks
Kiat
mudah membangun alur dan plot cerita fiksi
Kiat membangun
alur diawali dari outline/kerangka karangan. Selanjutnya mengembangkan menjadi
tulisan utuh. Dengan outline alur cerita tidak akan ke mana-mana.
D. Sesi
Penutup
1. Kesimpulan:
Untuk bisa menghasilkan karya tulisan fiksi yang
baik, kuncinya adalah terus belajar, karena dengan terus belajar kita akan
seterusnya menjadi pembelajar.
2. Ucapan terimakasih, atas perhatian peserta, mohon maaf atas kesalahan
E.
Refleksi:
Malam ini saya bisa belajar tentang:
1. Belajar
menulis cerita fiksi, mengapa harus belajar menulis fiksi, Syarat menulis
fiksi, dan Bagaimana menulis cerita fiksi,
2. Komitmen,
kontinu belajar , banyak membaca fiksi, dan ketekunan membawa keberhasilan
Terimakasih Bapak Momo....Salam hormat saya ....
Ketan di aduk hingga kalis
BalasHapusKu tanak pula semangkuk nasi
Bersama kita belajar menulis
Ku kan semangat menulis fiksi
👍👍😁😁
Cihui...hebat Jeng...Tk
HapusTetap semangat Bu sukses selalu ya
BalasHapusSudah mulai menulis fiksi...keren
BalasHapuswuih....keren, langsung eksekusi menulis fiksi
BalasHapusRapi dan sistematis...
BalasHapusMakan nasi lauk botoh
Terasa enak ditambah sambel terasi
Makin hari makin berbobot
Ternyata belajar Ama sang ahli
Pingin berbalas pantun sayang saya tak pandai 😁
BalasHapusYa ampun keren kali mbakku
BalasHapusKeren......luar biasa, semangat menulis
BalasHapusThe best dah pokoknya... Tapi saya belum bisa berpantun bu
BalasHapus