Resum : Pelatihan Belajar Menulis
Pertemuan : 5, Gelombang 23 dan 24
Narasumber : Ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd.
Moderator : Ibu Raliyanti
Menulis Buku dari Karya Ilmiah
Sekitar 45 tahun lalu, masih terbayang di benakku. Apabila orangtuaku tidaklah mampu membeli beras, maka pertanda thiwul makanan pengganti nasiku. Masih begitu lekat ingatanku. Warna yang hitam, bau kurang sedap cuma parutan kelapa yang jadi bumbu teman santapan. Namun kini, telah terjadi proses metamorfosa. Makanan thiwul saat ini banyak diburu. Penampilan yang menarik dengan warna aneka rupa dan aneka rasa. Rasa nangka, gula jawa, pandan, tinggal pilih mana yang disuka. Itulah yang dialami saat ini. Hargapun sekarang terdongkrak dan cukup bergengsi.
Itulah makanan tradisional yang telah mengalami proses metamorfosa sehingga kini dinikmati dengan segala sensasinya. Nah... malam ini kita juga belajar tentang metamorfosa sebuah KTI menjadi buku yang populer...menarik untuk diikuti ...
Malam kian larut, aku bergegas pulang setelah persiapan untuk Rakercab Pramuka esok hari. Wah... tertinggal 20 menit mengejar kereta WA pelatihan menulis ke-6 malam ini. Sempat kubaca WA pengiriman resum yang rata-rata baru ketiga. Kuscrol WA Pak Brian.... dan...astaga...aku baru mengirimkan 3 juga. Padahal resum telah kuselesaikan selambatnya hari berikutnya setelah diklat. Cepat-cepat kukirim hasil kerjaku yang tertinggal. Dengan santainya aku karena kupikir semuanya telah kukirim.
Seorang moderator telah menyampaikan perkenalan dirinya dengan nama Raliyanti, menyapa dengan hangat dan akan membersamai selama kurang lebih 2 jam. Seperti hari-hari sebelumnya, kegiatan malam ini dibagi menjadi 4 sesi,
1. Pembukaan
2. Pemaparan materi
3. Tanya Jawab
4. Penutup
Pembukaan
Moderator, memperkenalkan Narasumber malam ini adalah Ibu seorang pengajar di SMPN 8 Semarang, penulis, bloger. Beliau adalah peserta kelas belajar menulis PGRI ke 8, yang bukunya juga tembus di penerbit mayor Andi Offset. Beliau juga aktif menulis rubrik di majalah.
Sosok guru muda, dengan segudang prestasi dan kemampuan menulis telah dibuktikan dengan banyaknya publikasi hasil karyanya.
Pemaparan materi
Apa itu karya ilmiah?
Karya tulis yang dibuat secara runtut dan sistematis, berisikan data, fakta, dan solusi mengenai suatu masalah yang diangkat/ diteliti.
Mahasiswa S1 dituntut menyusun Skripsi, Mahasiswa S2 dituntut menyusun tesis. Skripsi dan tesis adalah contoh karya ilmiah sebagai prasarat lulus dan mendapatkan gelar.
Untuk para guru ASN dituntut membuat Karya Tulis Ilmiah (KTI) untuk kenaikan pangkatnya.
Sebuah pengorbanan yang luar biasa baik dari sisi waktu, tenaga, biaya untuk mewujudkan sebuah KTI. Itu saja jikalau ternilai maksimal 4. Jika tidak ? Nilai 0 yang didapat. Hal inilah yang selama ini membuat teman-teman guru putus asa dan enggan membuat KTI lagi. Mereka memutuskan untuk tetap menikmati posisi pangkat dan golongan terakhirnya. Apalagi jika sudah sampai 4a. Tidak heranlah jika saat ini banyak guru yang posisi pangkat golongan 4a, mentok pada jabatan itu.
Bagaimana bagi yang mampu berkarya, penuh perjuangan tersebut, hanya dapat dinikmati sendiri, atau pihak tertentu saja, misalnya menjadi koleki di perpustakaan sekolah saja. Tentu akan lebih puas hati jika masyarakat luas dapat menikmati juga. Menjadi bangga apabila hasil karya tersebut menjadi bahan rujukan bagi masyarakat luas , dan mampu memberikan solsi nyata bagi mereka yang menghadapi masalah serupa.
Ada sebuah solusi untuk mengatasinya, mengubah, dan membawa pada metamorfosa dari KTI menjadi sebuah buku yang begitu enak dinikmati pembaca.
Mengubah sebuah KTI menjadi buku akan memperoleh banyak manfaat antara lain:
A. Dapat dibaca oleh masyarakat awam
B. Buku dapat diperjualbelikan, jadi ada keuntungan material yang dapat kita peroleh
C. Bagi para ASN, buku dapat dijadikan publikasi ilmiah yang dapat menambah poin angka kredit. Jadi selain mendapatkan poin AK dari laporan PTK, juga akan mendapatkan poin dari publikasi ilmiah berupa buku tadi. Sekali dayung 2 pulau terlampaui.
D. Jika buku hasil konversi karya ilmiah milik kita banyak yang baca, banyak yang beli, ada kemungkinan nama kita sebagai penulis akan dikenal oleh banyak orang, ini juga merupakan keuntungan tersendiri
E. Ilmu yang ada, dapat tersebar bebas tanpa sekat jika sudah diubah menjadi buku
Format Buku
- judul
- kata pengantar
- prakata
- daftar isi
- isi buku
- daftar Pustaka
- sinopsis
- profil penulis
Boleh ditambah daftar gambar, indeks
Format KTI
- judul
- lembar pengesahan
- kata pengantar
- halaman persembahan
- daftar isi
- pendahuluan
- tinjauan Pustaka
- metode penelitian
- pembahasan
- kesimpulan
- daftar Pustaka
- lampiran
Cara mengkonversi karya ilmiah ini menjadi sebuah buku
1. Ubah judul, menjdi santai dan singkat.
2. Ubah daftar isi, ikuti 2w + 1h
Bab 1 (why) menjelaskan pentingnya, alasan penggunaan metode itu untuk pembelajaran. Masalah pembelajaran Sains selama ini, dll
Bab 2 (APA) enjelaskan apa itu, karakteristik, ciri khas, dari metode/media/model yang menjadi fokus dari tulisan
Bab 3,4,5, dan seterusnya ( How ) menjelaskan bagaimana tahap pembuatan, bagaimana hasil pembuatan, bagaimana penerapannya.
Boleh juga mengembangkan materi dari bab 2 di KTI.
Sebagai contoh jika bab 2 KTI yang merupakan landasan teori ternyata berisi
2.1. hasil belajar
2.2. media pembelajaran
2.3. Modul
2.4. metode pembelajaran
2.5 pembelajaran berbasis riset
ketika menjadi buku dapat dibuat menjadi beberapa bab yaitu
Sub bab 2.1. hasil belajar menjadi bab 2 buku
Bab 2 TEORI BELAJAR
2.1. belajar
2.2. permasalahan dalam pembelajaran
2.3. Hasil belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya
Sub bab 2.2. media pembelajaran menjadi bab 3 buku
Bab 3 MEDIA PEMBELAJARAN
3.1. Pengertian media
3.2. jenis media
3.3. manfaat media
Sub bab 2.3. modul menjadi bab 4 buku
Bab 4 mengenal modul
4.1.pengertian modul
4.2. karakteristik modul
4.3.sistematika modul
4.4. kelebihan modul
Dan seterusnya hingga sub bab dalam bab 2 selesai…
Dari bab 2 KTI saja, kita sudah dapat menuliskan/ mengubahnya menjadi beberapa bab dalam buku. Jadi, perbanyak penjelasan teori dari bab 2 karya ilmiah dan juga hilangkan rumus statistika yang biasanya ada di bab 3 karya ilmiah.
3. Berikan pengetahuan baru yang terkait dengan isu sekarang.
4. Boleh menampilkan hasil penelitian tetapi jangan terlalu banyak. Hasil yang ditulis hanya data penelitian yang penting saja
5. Secara kebahasaan dan penyajian, karya ilmiah versi buku haruslah berbeda dengan versi laporan.
6. Daftar pustaka boleh menggunakan blog namun situs blog resmi seperti Kemendikbud.go.id, Jurnal ilmiah, e book,,atau karya ilmiah lainnya.
7. Berikanlah ulasan mengenai kelebihan dan kelemahan penelitian yang anda lakukan agar pembaca yakin bahwa anda benar-benar melakukan penelitian tersebut.
8. Karya ilmiah versi buku minimal 70 halaman format A5 dengan ukuran huruf, jenis huruf, dan margin disesuaikan Dengan aturan Penerbit
9. Agar tidak dikatakan self plagiarisme, sebaiknya kita tidak hanya sekedar copy paste KTI kita untuk dijadikan buku. Kita tetap menulis ulang setiap kalimat yang ada, namun dengan tidak mengubah arti dari kalimat yang ada di KTI asli.
10. Dengan demikian, membuat buku dari karya ilmiah harus mengubahnya sesuai dengan aturan yang ada sehingga KTI versi buku tidak akan sama struktur dan isinya dengan KTI aslinya.
Sesi Tanya Jawab
Pada sesi ini dimanfaatkan peserta untuk menanyakan kepada narasumber terkait hal-hal yang belum jelas dan ditemui peserta menyangkut diri peserta. Ada kira-kira 20 pertanyaan, hingga dari sisi waktu melebihi target jam 21.00. Ini membuktikan antusias peserta pelatihan menulis sangat tinggi. Adapun pertanyaan yang ada dijawab narasumber dengan jelas dan penuh kesabaran. Sempat pula hp narasumber macet tak bisa untuk mengetik.
Pertanyaan malam ini dari peserta:
- Bab 1, cara identifikasi masalah masuk dalam WHY, dan rumusan masalah tidak perlu dituliskan dalam buku, waktu siklus dan lama penelitian, tergantung skenario
- Mengubah KTI yg sdh lama jadi buku, bisa diperbaharui agar kekinian
- catatan kaki perlu masuk buku tidak, masuk ke isi agar buku lebih lengkap
- KTI dianggap kurang menarik daripada buku, setiap buku punya takdir pembacanya masing-masing
- cara mudah membuat KTI, hal- hal penting dalam KTI, yaitu ide orisinil, menjawab permasalahan yang ada, mudah dibuat, dan bukan plagiat
- kriteria judul KTI yang menariK dengan membuat akronim
- kesulitan terbesar menulis KTI, memaganagemen waktu, harus konsekuen
- cara mengubah KTI, jadi buku bagus, trik-triknya, yaitu ide orisinil, menjawab permasalahan yang ada, mudah dibuat, dan bukan plagiasi , angka kredit buku solo, tetap semangat berkarya, menjadi bonus tersendiri
- Skripsi bisa dikonversi jadi KTI
- Kiat mengubah judul, Tentang hasil belajar anak : metode diaplikasikan dalam pembelajarankelas ... dan meningkatkan sebesar ,,,%, Bab akhir bisa diubah jadi kelemahan dan kelebihan
- Judul buku agar menarik diringkas misal:Belajar IPA dengan discovery learning berbasis keterampilan proses
- pertanyaan sama no 2
- mempersingkat judul agar menarik
- kesu;itan teknis komputer, ttg trik mengubah judul agar dibuat lebih kece
- Penelitian agar lebih cepat waktunya, saran jangan berfokus pada data tapi pada perubahan baiknya siswa
- Manuskrip hasil analisis boleh dimasukkan, sebaiknya bahasa daerah ada translitnya, bahasa konfersi KTI bahasa santai, komunikatif namun tetap sesuai PUEBI dan EYD
- Kendala waktu, diatasi tetap komitmen dalam niat dan motivasi
- mohon materi dalam file
- meringkas judul, metode ... pada ....
- meringkas judul, menjadi serunya belajar matematika dengan numerasi
- keberhasilan / banyaknya prestasi penulis: evaluasi tiap tahun, resolusi dan target tahun yang akan datang, guru Bk: studi kasus tentang masalah siswa, kutipan langsung dan tak langsung, bisa dilakukan dengan parafrase
- Prestasi dan kesuksesan diraih dengan kerja keras
- Berproses dan evaluasi yang rutin dan kontinu untuk peningkatan diri
- Managemen waktu dan komitmen dalam kehidupan
- dukungan keluarga
- KTI dikonversi menjadi buku,, ada 10 langkah yang telah disampaikan di atas.
Semangat Bunda... resumenya mantap
BalasHapusTk ya.....smangattt
HapusResume nya bagus.
BalasHapusMau blajar dg dirumu Bu....biar teimbas markotopnya....
HapusLuar biasa,...semangat terus berkarya. Salam literasi
BalasHapusAminnnn
HapusBu Parni.
BalasHapusSemangat bu.. jangan seperti saya.. selalu dibelakang
.
Di belakang tapi terdepan markotop...lho...bu....wah...kegiatan bertubi...mau menuliskan blm mampu....
HapusWah tak lama lagi bakal terbitkan buku nih. Selamat dan sukses selalu Bu👍
BalasHapusSemoga ya....bisa lanjuuut Tk
HapusTetap semangat Bunda...bersama kita bisa.
BalasHapusMakasih.....ok
BalasHapusMantep ... Salam literasi Bu
BalasHapus