Tentangku & Aktivitasku
Hari Minggu kemarin yang kutunggu untuk istirahat di
minggu kedua Januari ini, ternyata tidak terwujud. Setelah hari Sabtu
menunaikan tugas sosial di masyarakat bersama pasanganku, yaitu among tamu di
tetangga belakang rumahku setengah hari. Aku membayangkan hari Minggu bisa
istirahat dan memperbaharui usulan PAK ku yang sudah setahun terkatung-katung
karena salah entri dari Kementrian.
Impian
hari Minggu pupus sudah. Kakakku laki-laki menelpon pada pukul 16.00 WIB. Dia
mengabarkan bahwa isteri saudara sepupu kami meninggal dunia. Aku sempat
terkejut. Seminggu yang lalu akupun mudik mengunjungi kakak adikku satu kampung
dengan saudara sepupuku itu. Tak ada khabar sakit. Tapi sore ini.... ternyata
dia memenuhi panggilan Sang Khalik. “Sakit apa, Mas?” tanyaku dalam tellpon.
Kakakku bilang bahwa ia terjatuh ketikahendak mandi sore sepulang kerja.
Okey,
Mas! Aku akan datang besok siang.
Hari Minggu akhirnya aku bersama suami pergi untuk
berbela sungkawa kepada sepupuku. Kami di sana hingga jenasah diberangkatkan ke
tempat peristirahatan yang terakhir. Sebenarnya senang sekali berjumpa handai
taulan dari berbagai tempat sebagai keluarga besar dan sanak saudara.
Aku sebenarnya ingin berlama-lama beranjangsana,
mampir-mampir ke rumah kerabat sekalian . Apa boleh buat Minggu sore akau ada jadwal tugas untuk
membantu pastor dalam pelayanan ibadat.
Selepas
jenasah diangkut mobil ambulance, aku masih duduk berbincang dengan kerabatku.
Tampak di hadapanku sepupuku berangkulan dengan putri satu-satunya. Sepupuku
sudah bercucu 2 anak. Ayah dan anak terdiam degan air mata mengalir pada pipi
putrinya. Sementara sepupuku, terdiam. Keduanya beranjak dari tempat berdiri
dan dibimbing masuk. Namun sepupuku jatuh pingsan.
Akupun
menerawang jauh... tentu mereka sangat kehilangan dengan peristiwa yang begitu
cepat. Tentu tak pernah terpikirkan bagi mereka, betapa secepat ini
meninggalkan keluarga. Aku menghela nafas panjang, dan berbisik dalam hati
semoga mereka diberi kekuatan dan ketabahan.
Setiap orang akan mengalaminya seperti hal ini. Hanya
waktu yang membedakan kapan saatnya tiba panggilan dalam hidup kita
masing-masing.
Jam
menunjukkan pukul 13.15 WIB. Dengan agak berat melangkah, aku berpamitan. Teringat
perjalanan Wonosari –Sleman membutuhkan waktu 2 jam lebih. Kami mampir ke rumah
adik tempat memarkirkan kendaraan. Kurang lebih 3o menit kami berbincang-bincang.
Apalagi pagi tadi di rumah aku sempatkan membuat nasi bakar lauk tuna. Kakak,
adik, kedua anak adikku, dan mertuanya cukup menikmati nasi bakar buatanku.
Betapa senangnya aku melihat mereka menikmati oleh-olehku itu. Senyum
tersungging membuatku merasakan puas di hati. Dengan berat hati aku berpamitan.
Aku harus melaksanakan tugasku untuk membantu pelayanan kepada jemaat. Betapa
indahnya kebersamaan dengan saudara. Aku tak mau menyia-nyiakan kesempatan
hidup ini.
Pukul
13.45 aku mohon diri kembali ke Wonosari. Perjalananku lancar sekali. Tuhan
memberkati. Di luar perkiraanku, kami tiba di rumah lebih awal yaitu pukul
15.30. Cepat-cepat aku mandi dan bersiap diri. Suami dan anakku juga bersiap
diri. Karena tugasku aku berangkat lebih dahulu menuju tempat ibadah di Gereja
Santo Petrus Kanisius Wonosari.
Terimakasih Tuhan, aku akan membantu pelayanan kepada
umatmu. Aku semakin percaya Engkau yang menuntun langkahku. Pekerjaan yang
berangkai, ada saja yang harus kulalui, namun Engkau sendiri yang
menyelesaikannya.
Di
hari Senin ini pun aku bangun dengan sehat. Engkau jaga diriku hingga aku mampu
melakukan kegiatanku. Bangun pagi, bertelut mengucap syukur kepadaMu. Melakukan
joging demi kebugaran tubuhku. Syukur kepada Mu, Ya Tuhanku atas hari indah
dengan segala aktivitasku.
Aku menuju sekolahku, melaksanakan aktivitasku.
Termasuk mengampu kelas 5 yang kosong wali kelas karena purna tugas. Semuanya
kulali dengan ikhlas hati....
Siang
ini pukul 11.30 usai sudah kelasku. Selepas makan siangku, kufokuskan diriku
untuk menyelesaikan tugas-tugas sampiranku. Menjadi bendahara Group Pelita,
penulis di tingkat kabupatenku, mengambil blanko SkP DI Korwil Wonosari, dan
memperbaharui proposal sekolah untuk rehabilitasi ruang kelas sekolahku.
Semuanya berjalan lancar, hingga jam kerja pukul 15.00 berlalu. Aku teringat
pesan Wa DARI Kwarcab Wonosari tentang evaluasi kegiatan-kegiatan yang lalu.
Sepulang sekolah kuhadiri pertemuan itu, hingga pukul 17.00 WIB.
Aktivitasku
berakhir... aku kembali ke rumah. Suami dan anakku telah menunggu. Berbincang
aktivitas anakku dan suami. Beberapa menit berlalu, kukunjungi anak kos dari
perantauan yang jaug yaitu NTT. Kusapa dia, untuk mengenal lebih jauh dia. Bagaimana
dia makan sementara tak kulihat peralatan gas untuk memasak. Senja itu kdi
rumah masih ada jagung rebus. Kuantar 2 buah jagung rebus dan beberapa air
mineral untuknya. Semoga bermanfaat baginya...
Wonosari,
17 Januari 2022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar